Sejenak ngomongin sosmed

6/21/2015 04:59:00 PM 0 Comments A+ a-

Ini sore di puasa keempat saya, baru mikir cepet banget puasa udah dapet 4 hari yak? Hihi.. sore ini kita sejenak beralih dari yang namanya mellow mellow atau apalah itu yang bikin kita selalu baper sama sesuatu. Sejenak mikir, aku gak niat nulis tadi, cuman ketika buka aplikasi blogger di hp kok kesannya ada yang harus dituangkan disitu. Apalah itu, yang jelas aku hanya ingin menuangkan segalanya disini, entah nantinya dia berjalan kemana dan membentuk koordinat titik seperti apa aku juga gatau *gaenak juga kalo cerita gak pake bahasa formal* .

Bentar bentar nyari bahasa yang asyik dulu .
Next, tadi gak sengaja buka all sosmed gw yg udah lama gak gw buka. Alhasil nemulah ini itu, seperti : twitter mantan, twitter gebetannya, ataaaauuu yaaa masih banyak lah haha .. kalo diceritain disini semua, yang ada ini blogger jadi kisah biografi hidup gw. Dan garagara sosmed sejenak gw keinget sama orang yang emang lagi deket sama gw, mau tau namanya? Rahasia dongs ini kan publik haha .. pernah dia ngira gw update di sosmed itu buat dia, padahal bukan. Tuhkan kebawa baper sendiri kan dianya. Yaaa tapi satu sisi gw gak nyalahin dia sih, secara ini kan sosmed, banyak yg liat. Nyindir A yang berasa si B-Z haha parah kan? Ntar udah gitu temen-temennya ikutan semua .. alah rumpik yak. Ya begitulah hidup dengan segala kerumitan sosmednya. Pernah ada yang protes ketika seluruh sosmed gw, gw privasi. Dia bilang "itu sosmed apa ayam? Kok dikurungin mulu" laaaaaaahhh serah serah gw kan yak? Yang punya sosmed kan gw. Padahal nih niat sebenernya gw privasi akun sosmed gw adalah melindungi godaan dari setan yang terkutuk hahaha .. eitsss jangan dibawa serius, becanda doang hahaha. Niat gw sih biar gak digangguin sama orang yang gak penting. Yang gak penting itu misalnya mantan yang agak gesrek otaknya wkwk atau pacar barunya yang juga ikutan gesrek. Atau mungkin gebetannya gebetan haha. Atauuuuuuu yang paling parah itu mama. Ketika mama udah bisa pake android, dan mulai punya akun sosmed kan bahaya tuh,kita update apa aja kan mesti dipantau, kan serem *abaikan yang terakhir, gw mulai ngaco" hahaha.

Yaaaa pada intinya, sosmed itu sosial media, yang disuguhkan buat publik. Entah publik mau berasumsi apa terhadap updatenya kita ya terserah mereka. Tapi yang jelas ketika kita update sesuatu ke sosmed kita juga harus hatihati. Update = nunjukin siapa sebenernya kita. Dan buat publik, jangan terlalu baper terhadap updatetannya seseorang, karena semua yang gw atau yang lainnya update itu bukan cuman buat elu aja. Jadi, berhati-hatilah ketika bermain sosmed, apalagi jangan sampek pake hati ketika memainkannya *malah lebih ngaco"

Masih Sama ...

6/18/2015 11:13:00 AM 0 Comments A+ a-

I'm reaching out to you
Can you hear my call?
This hurt that I've been through
I'm missing you, missing you like crazy

Sam Smith - Lay Me Down ...

Memang benar aku sungguh merindukanmu saat ini, hingga tak habis kuputar lagu itu berulang ulang, aku masih tetap merindukanmu.
Sudah satu bulan berlalu sejak kita berpisah, dan kau pergi meninggalkan kota tempat kita sering menghabiskan waktu bersama dulu. Kamu juga pergi dengan segala impian yang pernah kita impikan bersama dulu. Bahkan pahitnya, kamu pergi dengan status alasan perbedaan keyakinan kita. Hai tuan :) bukannya kamu dulu yang selalu menguatkanku akan sebuah perbedaan? tapi sekarang kenapa malah kamu sendiri yang meninggalkan? Sudah tak kuat dengan segala perbedaan? lalu? apa makna dari "Perbedaan itu selalu akan ada yang menjembatani, entah apa dan kapan itu" yang pernah kamu ucapkan dulu? Atau memang kata itu tak pernah bermakna?

Hari ini, aku sudah tak bisa menghitung lagi seberapa banyak lagu Lay Me Down itu kuputar berulang-ulang. Sudah tak mengerti lagi seberapa besar rinduku padamu. Dan sudah tak habis fikir, kenapa aku bisa sebegitu rindu denganmu. Rasa-rasanya, aku sudah mati rasa dengan lelaki lain, rasa-rasanya aku sudah jatuh terlalu dalam terhadapmu. Aku terlalu susah untuk bangkit dari kesederhanaanmu, terlalu susah untuk melupakan senyum indahmu, terlalu susah untuk berpindah dari indahnya duniamu, dan pada intinya aku terlalu susah untuk move on dari kamu :')
Aku terlalu berbahagia bersamamu, aku terlalu menikmati kesederhanaannya duniamu, terlalu larut dalam indahnya angan bersamamu.

Sudah satu bulan semenjak kepergianmu, aku seperti wanita bodoh, terlalu banyak menuangkan semua perasaanku dalam tulisan, hingga pada akhirnya semua orang tau bahwa aku adalah seorang wanita yang ditinggalkan ketika sedang cinta-cintanya. Kemudian aku sejenak berfikir, untuk apalah aku menulis semuanya? ketika kamu sendiri tak pernah peduli dengan tulisanku, tak pernah mau untuk mengerti semua perasaanku, malah yang ada, aku ini semakin kamu anggap lemah. Tapi sudahlah, menulis memang sudah menjadi kebiasaanku, terkadang hanya itulah yang mengerti semua tentangku. Bukan seperti kamu, yang hanya sejenak mengertikanku, lalu pergi ketika aku sedang menggilaimu.

Kudengar, kau sudah punya wanita baru, wanita yang seiman denganmu, tak berbeda keyakinan sepertiku. Secepat itukah? ketika masih sebulan saja kita berpisah, masih baru saja aku mencoba melepaskanmu, tapi kamu sudah menemukan yang baru. Penyesalan dalam hatiku mulai berdatangan, aku mulai menyalahkan diriku kembali, mengapa dulu secepat itu menerimamu datang dalam hidupku? mengapa dulu secepat itu aku masuk dalam duniamu. Dan sekarang aku menyesali diriku, mengapa aku tak pernah bisa pergi dari bayang semu tentangmu? padahal kamu sudah dengan yang baru. Sudah dengan yang baru :') Sungguh kak, ketika kamu remukkan segala yang pernah ada dulu aku tak pernah sedikitpun membecimu, bahkan sehari setelah perpisahan kita, aku menyesali emosiku malam itu, aku masih ingin semua kembali, andai semudah mengucapkan kata maaf seperti dulu, andai semudah itu mengembalikan semuanya seperti dulu. Tapi sayangnya, semua tak akan pernah kembali seperti dulu. Lagipula, terlalu banyak perbedaan diantara kita, termasuk keimanan kita.

Hai tuan yang berbeda keyakinan denganku, jujur aku masih berharap kamu kembali, aku masih berharap kamu membuntutiku pulang secara diam-diam seperti dulu, aku masih berharap ada tawa yang indah di setiap kita bertemu, aku masih berharap kamu adalah yang akan membangun mimpi bersamaku kelak. Tapi sudahlah, lupakan semua anganku, lupakan semua khayalanku, karena memang kita tak akan pernah lagi bersatu, juga karena kamu sudah ada yang baru :')

Dari adekmu kak,
Terimakasih untuk segala waktu dulu
Dan segala angan yang kau hancurkan
waktu itu

Rindu Perbedaan yang Terlalu Manis :')

6/15/2015 12:04:00 PM 0 Comments A+ a-

Sepenggal rindu yang kutuliskan disini mungkin hanyalah sebuah perwakilan saja, karena aku ataupun dirimu tau, bahwa sebenarnya kita tak layak untuk saling merindu.
Aku memang baru saja mengenalmu, hanya beberapa bulan yang lalu, tapi entah mengapa dengan begitu cepatnya rasa itu ada. Aku mengagumi kepribadianmu, mengagumi kegigihanmu, mengagumi dirimu yang bermata sipit, bergigi rata, dan punya sejuta senyum dan tawa yang indah. Entah mengapa aku bisa jatu cinta dengan lelaki yang berbeda keyakinan sepertimu, padahal aku rasa kita tak pernah memiliki kedekatan khusus. Mungkin dari kedewasaanmu, mungkin dari gelak tawamu yang lepas atau mungkin dari kesederhanaanmu? entahlah. Karena jujur saja aku begitu merindukanmu, merindukan segala kesederhanaanmu, merindukan kamu yang selalu ada ketika aku mulai lelah, juga merindukan candamu yang mendewasakanku.

Dan ketika aku pulang melewati jalanan yang biasa kita lewati, aku mulai mengingat kembali hari itu. Kamu memang tak pernah mengantarkanku kerumah, juga tak pernah mengenal orangtuaku seperti lelaki yang dulu dulu. Tapi dengan lucunya, kamu selalu membututiku dari belakang, dan itu selalu kau lakukan hanya untuk memastikan bahwa aku baik baik saja, tapi ketika aku bertanya mengapa kamu tak pernah mau mengantarkanku kerumah? dengan entengnya kamu hanya menjawab bahwa kamu tak mau terlalu dalam menjalani semua ini karena kita berbeda keyakinan. Aku tak mengerti jawaban seperti itu akan melegakanmu atau mungkin, itu hanya sakit yang kamu tutupi? entahlah, tapi yang pasti setelah kau mengatakannya, kamu selalu cepat cepat mengalihkan pembicaraan. Aku mengerti ketika segalanya kau simpan rapat, kau tutupi semuanya agar aku tak pernah mengerti apa yang kamu rasakan, tapi sayangnya kamu lupa akan satu hal, bahwa kita menjalani hubungan ini berdua, berjuang berdua, berjalan berdua, meski kita tak pernah menyebut kita punya hubungan, tapi kita selalu melakukan semuanya berdua, meski tempat ibadah kita berbeda tapi kita selalu melakukan ibadah bersama. Kamu lupa akan hal itu bukan? hingga akhirnya tak kamu sadarai bahwa aku juga merasakannya.

Dan sampai di bagian ini, aku mulai menulis dengan otak yang mulai dipenuhi bayanganmu. Aku sudah faham betul akan situasi seperti ini, aku yang merindu mulai menuliskan hal-hal bodoh, hal hal mellow, kemudian mengingatmu secara tajam, mulai memutar ulang semua kenangan, juga mulai memperhatikan senyummu yang terpampang dalam layar handphoneku. Jika sudah seperti ini, aku mulai membangunkan diriku dari tidur sementaraku, aku mulai menyadarkan diriku dari mimpi yang membuatku tak sadar diri siapakah aku? siapakah kamu? juga apa status kita? Dari sini aku mulai menyadari bahwa sepertinya tak pernah ada celah untuk menyatukan kita, atau mungkin setidaknya untuk mengenalkanmu pada kedua orang tuaku. tak akan pernah ada. Dan bodohnya lagi, aku tak pernah mau sadar akan tempat ibadah kita yang berbeda.

Hingga kamu pergi saat ini, aku masih mempunyai rasa yang sama, rasa yang sama seperti kita melakukan semua berdua dulu. Hingga kamu sejauh ini, aku masih menyimpan dalam semua rasa yang pernah ada, bahkan ketika kamu memilih untuk pergi menjauh, aku masih tak punya nyali untuk jujur padamu, bahwa rasa yang ada di dalam hatiku lebih dari sekedar yang kamu tau.
Aku masih menyimpan semua memori kita dulu kak, aku masih menyimpan rapi semuanya dalam memori otakku, bahkan aku masih ingat ketika aku mulai mencari cari alasan hanya untuk memulai sebuah obrolan denganmu, aku masih ingat lucunya kita waktu itu, hingga kamu memilih untuk memutuskan pergi setelah perasaanku kamu bawa sejauh ini. karena mungkin memang sudah saatnya diantara kita untuk saling melepaskan.. bukan karena kamu lelaki brengsek atau pemain wanita seperti yang lainnya, tapi karena kamu adalah lelaki yang terlalu baik kukenal dalam perbedaan yang ada.


Dari adekmu kak,
yang hampir setiap hari
rindu akan kejailanmu :')