Diam diam.

9/30/2015 08:24:00 PM 0 Comments A+ a-

Debarannya masih terasa sama, lebih jelas lagi saat di dekatnya, meski pada nyatanya ada jarak diantara kita. Degupan jantung itu terasa semakin cepat, ditambah lagi kerongkonganku serasa tercekat. Tubuhku kaku, seakan semua membeku. Mulutku keluh untuk mengucapkan sesuatu. Logika dan hatiku seakan beradu, berusaha untuk menjadi nomor satu. Walau pada nyatanya mereka sama sama rapuh.

Terkadang lucu ketika kita memperjuangkan sesuatu. Meski yang ku sebut sesuatu itu bukan milikku. Seperti berdiri dalam sebuah bangunan yang rapuh, tapi kita enggan untuk berpindah dari situ. Sama seperti cinta diam diam. Enggan mengungkapkan tapi masih memperjuangkan. Enggan mengucap rindu tapi hati selalu ingin bertemu. Enggan untuk menyapa walau sering lewat dalam pandangan mata.
Berjuang dalam cinta diam diam, seolah seperti kapal berlobang yang menunggu karam secara perlahan. Hanya bisa menatap dari kejauhan, merindu dari perasaan yang terdalam, memeluk dari rapalan doa yang dipanjatkan. Kadang rasanya konyol, ketika dalam jarak sedekat ini aku masih saja diam diam. Diam diam memperhatikan, diam diam pula menikmati senyummu dari kejauhan. Jauh dari dasar nyata, tapi begitu dekat dengan dasar semu. Iya semu.

Ada kalanya aku tertawa senang, melihatmu tertawa lepas dari kejauhan. Adakalanya aku rindu, rindu senyumanmu, meski aku tau aku ini siapamu? Ah itulah cinta diam diam, yang selalu membuatku merasa bahagia walau hanya dalam kejauhan mata.

Baca doang? Sini sedekah komentar :) nanti gue kunjungin balik kok :D
Buat yang belum ada akun buat komentar, bisa komentar pake "anonymous" :)