Take it or leave it #2

2/23/2015 12:54:00 PM 0 Comments A+ a-

"Take it or Leave it. Kamu harus pilih salah satunya, kamu stuck dengan perasaanmu yang mengganjal atau bilang padanya dengan resiko kamu kehilangan dia." Seketika ada rasa sakit menusuk terlalu dalam di dalam hati ini.
"Kalau kamu yang diberi pilihan seperti itu, kamu akan pilih mana?"

Aku terkaget dalam hati, pertanyaan tyas yang satu ini membuatku kembali lagi merasakan sesak yang sama. Simple memang ketika bilang life is choice, take it or leave it, tapi pada nyatanya mengambil keputusan dari kalimat itu tak semudah ketika kita melafalkannya.

"Sebenarnya jika diulang lagi itu hanyalah pertanyaan simple yas, tergantung hati dan fikiranmu, lebih berat dimana,jika fikiranmu lebih berat, lepaskan hatimu, ikhlaskan yang selama ini jadi teman hidupmu, karena nyatanya semua tau jika dalam satu hubungan salah satunya sudah tak nyaman kita juga tak bisa memaksakan. Tapi jika kamu mau membicarakannya dengan baik, dengan imbal balik dia juga mau berbicara dengan baik, mungkin rumah yang kau bangun selama ini bersamanya masih akan selamat. Begitulah sebaliknya, tergantung bagaimana kamu menyikapinya. Tapi jika kau tanya padaku, aku akan bicara dengan dia secara baik-baik, apapun resikonya, kehilangan dia atau tetap bersama dia."
"Kau ikhlas fi jika harus kehilangan dia?" tanya tyas mencoba meyakinkanku.
"Why not? bukankah itu tanda pondasi yang kamu bangun selama ini sudah rusak? kenapa masih dipertahankan? Yas, Tuhan itu maha adil, ketika kau kehilangan satu pemeran dalam hidupmu, dia akan menggantikannya dengan pemeran yang baru, mungkin dengan syarat kau harus ikhlas kehilangan pemeran lamamu, meskipun nantinya juga butuh waktu untuk mengganti pemeran yang lama itu. Tapi percayalah, semua akan indah dengan sendirinya."
"Fia, kau sudah yakin kan atas jawabanmu itu?"
"I'm sure yas, why?"
"Kau sudah pintar dalam mengaplikasikan pemikiranmu kedalam lisanmu, tapi kau masih belum pintar mengaplikasikan fikiranmu kedalam tindakanmu."
"Maksudmu yas?" tanyaku semakin heran.
"Udah deh, gausah mencoba menutupi semuanya dariku, kita ini sudah kenal dari kecil, apa yang kamu rasain pasti aku faham kok. Take it or leave it, sekarang kamu harus milih salah satunya, dan kamu udah punya jawabannya kan? Omongin sekarang sama dia, jangan diam! itu nggak guna dan malah akan jadi beban di hidupmu."
"Tapi yas, darimana kamu tau?" tanyaku heran.
"Fi? yang perlu kamu kerjain sekarang adalah ngobrol sama dia, kamu udah berhasil mengurai masalahmu lewat ucapanmu tadi, sekarang selesaikan semuanya lewat tindakanmu."

Sejenak aku berfikir, tanpa sengaja aku sudah mengurai benang kusut yang ada difikiranku selama ini. Kadang mungkin kita tak bisa mengurai satu benang kusut yang ada dalam hidup kita, tapi percayalah, Tuhan akan kasih perantara untuk kita mengurai benang itu agar tak lagi jadi masalah.

#MenulisSurat 13Of14

Take it or leave it

2/22/2015 08:19:00 PM 0 Comments A+ a-

Pagi ini sungguh pagi yang sangat indah, mentari yang menampakkan wujudnya sangat cerah seakan memberi pertanda bahwa hari ini akan dilewatkan dengan teriknya. Sebenarnya jika tak ada yang memulai aku tak akan menyentuh bahasan hati untuk hari ini. Aku hanya ingin hidup sebebas bebasnya untuk hari ini, melepaskan rasa sesak yang menyeruak mungkin salah satu caranya.

"Kau tau? Jika kau dalam tempat yang tak pernah kau suka, kau akan melakukan apa?" Buka tyas mengawali percakapan kita pagi ini.
"Aku mungkin akan pergi" jawabku yang sebenarnya enggan menanggapi. Aku tau percakapan ini akan ke arah mana, ke arah perasaan, hati dan cinta.
"Tapi aku tak sendiri di tempat itu" sautnya dengan nada penuh gusar.
"Kau bersama siapa? Orang terkasihmu? Atau kekasihmu?" Tanyaku kembali.
"Memang apa bedanya? Antara orang terkasih dan seorang kekasih?" Tanyanya kembali dengan bingung.
"Itu sama seperti kata ayo melihat, bukan dilihat" mungkin jawabanku ini akan semakin membuatnya bingung, tapi sungguh aku terlalu malas hari ini untuk membahas masalah hati.
"Aku tak mengerti maksudmu, apa bedanya melihat dengan dilihat? Bukannya kita sama sama melakukan hal yg sama" dia semakin bingung menanggapi jawabanku.
"Yas, mungkin mereka memang berasal dr kata dasar yang sama, tapi mereka berbeda makna."
"Tolong jelaskan padaku apa bedanya."
"Coba taruh fikiranmu di alam terbuka, kau pasti akan banyak melihat kejadian yang telah terjadi disana, tapi kau belum tentu dilihat disana." Aku semakin merasa sesak saat berbicara seperti itu "Ketika kau membuka dan menaruh fikiranmu di tempat yang terbuka, kau pasti akan banyak melihat kejadian, mungkin salah satunya kejadian masa lalumu, atau mungkin yang lainnya, tapi disana belum tentu kau akan dilihat oleh orang lain, begitulah sebaliknya."
"Okee, aku mulai faham." Jawabnya singkat "Lalu, apa beda orang terkasih dengan kekasih?"
"Kau mencintai ibumu?"
"Iya, sungguh aku sangat sayang."
"Lalu, kau menyebutnya apa? Orang terkasih atau kekasihmu?"
"Tolonglah fi, jangan berbelit kamu menjawabnya."
"Bukannya dari berbelit belit itu kau belajar mengurai masalahmu?" Sungguh dadaku semakin sesak tuhan ... Sebegininya kau mencoba diriku?
"Kamu tau yas, sebagaimana mestinya kamu pasti akan faham dengan sendirinya, orang terkasihmu adalah orang yang benar benar kau jaga perasaannya, kau kasihi dia sepenuhnya, kau berikan kasih sayang setulusnya, sedangkan kekasih? Itu hanyalah label sementara yang akan kau lepas labelnya ketika kau tak bersamanya, dan kau pasang lagi di pemeran yang lain ketika penggantinya sudah ada dengan didampingi skenario baru dalam angan dan mimpimu." Jawabku dengan perasaan yang masih sungguh amat sangat sakit.
"Lalu? Apa yang kau lakukan jika kau di tempat yang sungguh tak nyaman dengan kekasihmu? Bukannya katamu dia juga orang terkasihmu?" Tanyanya kembali.
"Apa penyebab kau tak nyaman? Kekasihmu?"
"Iya fi."

Aku diam, mencoba mencerna semua kata kataku yang dengan mudahnya telah kulontarkan ke hadapan tyas. Aku meminum setengguk kopi pagiku, mencoba berfikir akan jawaban dari pertanyaan tyas yang terakhir. Take it or leave it, kadang hidup membuat kita membawa kita dalam dua pilihan tersebut. Tergantung bagaimana kita menyikapinya, memberanikan diri mengambil resiko, atau berdiam diri dalam harapan dan perasaan yang semu. Aku mencoba menggali fikiranku dalam dalam, sedalam mungkin, dan aku mulai menyadari aku ada dalam posisi yang sama.

"Fi, kamu fine kan?"
"Hah? Apa? Iya gue fine kok."
"Lantas? Jawabannya?"

.......................

Cerita sore itu ..

2/21/2015 06:17:00 PM 0 Comments A+ a-

Aroma kopi mulai menyeruak dan merasuk ke dalam hidungku, aku semakin terlihat candu akan harumnya kopi itu, tapi aku lebih candu akan pelukan hangat darimu. Secangkir kopi menemani tulisanku kali ini. Alunan musik taylor swift membuatku bersenandung pelan, rintik hujan yang perlahan mulai tumpah ke tanah membuat sejuk suasana. Bau tanah yang timbul akibat hujan, juga kombinasi bau kopi yg sedari tadi semerbak di depanku, sungguh kombinasi yang lengkap. Dulu kamu pernah bilang, bahwa hujan adalah suatu bahagia dalam harap, tapi hujan juga akan menyakitkan secara perlahan ketika kita mengkombinasikannya dengan rindu. Hujan juga akan membuat sesak dalam dada jika kita meramunya dengan kenangan, yup dan aku merasakannya sekarang. Tanganku mulai bercerita tentangmu lagi, entah mengapa, aku tak pernah berhenti mencurahkan segala tentangmu lewat tulisan. Entah mengapa, tanganku tak pernah bisa berhenti menulis segalanya tentang dirimu, dan entah mengapa otakku tak pernah bisa berhenti berfikir akan tentangmu. Tulisan? Karangan? Atau tumpahan cerita yang tertulis di blogku hanya secuil perwakilan dari rasa rinduku akan hadirmu. Semua yang pernah aku tuangkan di blogku, itu hanya sepenggal perwakilan dari rasa canduku akan harumnya parfummu, akan hangatnya dekapmu. Aku tak pernah bisa berhenti bercerita tentangmu kepada orang lain. Bahkan sahabatku? Mungkin bagi mereka mendengar cerita tentangmu adalah sebuah lelucon yang sebenarnya itupun tak lucu. Basi!!!

Kamu masih ingat tidak? Ketika kita tertawa akan satu hal yang mungkin bisa dibilang hal itu tak sebegitu lucu untuk kita tertawakan, aku baru sadar bahwa disitulah aku menjadi diriku sendiri, dan kamu jadi dirimu seutuhnya, tanpa ada yang ditutupi, tanpa ada topeng, tanpa ada rasa gengsi. Disitulah aku baru sadar bahwa tawa kita menyeruak bercampur jadi satu di atas udara, diatas hembusan nafas kita. Disitulah aku merasa aku memilikimu seutuhnya, tanpa dibagi dengan wanita lain. Disitulah aku mendapatkan seseorang yang kumiliki seutuhnya. Lalu sekarang? Bahkan tak sedikitpun aku memilikimu. Tak sedikitpun sekarang tawa itu ada bersamaku, tak ada lagi secangkir kopi yang kita rebutkan di pagi hari, iya memang karna kita sama sama pecandu kopi. Tak ada lagi acara untuk berebut main game, juga tak ada lagi rebutan memilih tempat hanya untuk sekedar mengisi perut yang lapar. Sesederhana itu memang kenangan kita, juga sesingkat itu pula kenangan itu terjadi. Tapi nyatanya sekarang, tak semudah itu untuk lupa akan semua yang telah terjadi.

Ketika kau membaca ini kamu bertanya, mengapa aku selalu menulis tentangmu di blogku? Mungkin bukan kamu yang akan bertanya seperti itu, bukan hanya kamu. Kau mungkin sudah tau dari awal. Alasannya adalah kamu yang selalu membayangiku, dan tulisan adalah tempatku mencurahkan apa yang aku rasakan. Sudah terjawab kan? Lantas apa yang kamu lakukan setelah itu? Kau bahkan masih berdiam diri dan tak sadar, dan dengan merasa tanpa dosa kau kembali pergi untuk yang kesekian kalinya. Lalu, untuk apa kamu bertanya? Untuk sekedar ingin tau? Untuk sekedar membanggakan dirimu dalam hatimu sendiri bahwa jauh disini masih ada yang mencintaimu dalam diam, bahwa yang jauh disini masih merindukanmu dengan bisu.
Selelah apa nantinya aku tak pernah berfikir, selama apa nanti akhirnya aku hanya mengharapkan ini semua berakhir. Kadang perasaan lelah memang menyuruhku untuk berhenti berharap kepadamu, tapi rasa yang ada jauh di dalam hati lebih menguatkan aku untuk berjalan dalam harap ke kamu. Mungkin memang ada banyak alasan untuk aku berhenti, tapi satu alasan yang kuat masih saja membuatku stuck di tempat yang sama dan enggan untuk berpindah. Jika boleh memilih, dulu aku tak pernah ingin mengenalmu. Jika boleh memilih, dulu aku tak pernah ingin sedekat ini denganmu, hingga akhirnya aku juga akan merasakan jarak yang sejauh ini denganmu. Aku tau perkenalan dan kedekatan kita hanya sebentar, tapi aku terlambat menyadari bahwa lama atau tidaknya kita kenal tak akan pernah sebanding dengan lama atau tidaknya aku untuk bangun dari tempatku terjatuh.

Karena melepasmu bukan sebuah pilihan, tapi sebuah keharusan. Karena melepasmu bukan sebuah kesalahan, tapi melepas kesalahan. Dan karena melepasmu bukan lagi tak sayang, tapi hanya akan mencintaimu dalam diam. Mungkin sakit, tapi tak sesakit ketika aku menyadari bahwa kamu tak seutuhnya kumiliki.

Cinta???

2/21/2015 12:28:00 PM 0 Comments A+ a-

Cinta???

Bicara soal cinta, kalian pasti akan berfikiran : mellow, alay, cerita cerita yang berakhir dengan sedih, atau mungkin happy ending? cerita basi? blablabla~ dan sebagainya.
Yup, cinta emang gak pernah lepas dari rassa bahagia dan sedih, tergantung bagaimana cara kita menyikapi cinta yang datang dalam hidup kita. Bicara soal cinta emang gak pernah ada habisnya. Sedih? mungkin begitu. Senang? mungkin bisa juga begitu. semua akan selalu beriringan sebagaimana mestinya. mungkin hari ini kamu bahagia? atau mungkin hari ini kamu bersedih? lalu? hari esok? kita juga tak tau bagaimana.
Bicara soal cinta sama seperti bicara soal misteri, kamu tak bisa menebak ujungnya dimana. Cinta? sama seperti kamu menulis cerita, panjang dan tak pernah ada akhirnya. sekalipun kamu mengakhirinya pasti nanti akan ada episode baru untuk menggantikannya. Ada yang bilang "jatuh cinta itu sama seperti mencoba naik ke atas dari dasar sebuah lubang. kamu harus terima segala konsekuensinya. jika kamu berhasil, kamu akan keluar dari lubang itu, tapi jika kamu gagal, kamu akan jatuh kembali ke lubang itu. kita harus mencari cara untuk keluar dari lubang. sama seperti kita mencari cara untuk mempertahankan hubungan kita, mempertahankan cinta kita? apa? cinta kita? mungkin ada mindset yang harus dirubah. harusnya kita harus mencari cara agar diri kita tak pernah terluka akan cinta, tapi kita masih bisa jatuh cinta dengan indahnya.
Ada yang bilang ke aku gini "bukannya nanti ketika kamu jatuh dan masuk ke lubang itu pasti akan ada seseorang yang bantu kamu buat keluar dan bangkit dari lubang itu?"
kalo ada yang bilang gitu, mungkin ada benernya, tapi itu gak selamanya bener. kamu tau kan? ketika kamu bangkit bersama seseorang, dan kamu berhasil keluar dari lubang itu kamu harus mikir kedepannya bakal berujung seperti apa. kamu juga harus terima bahwa kamu juga beresiko jatuh ke lubang yang sama, mengalami kejadian yang sama, yang berbeda mungkin "karna siapa kalian jatuh".

Cinta? Siapa sih yang hidupnya gak pernah terlibat dalam kata "cinta". semua orang pasti pernah merasakan dan terlibat di dalamnya. Cinta gak pernah terpisah dari hidup kita. dan selalu ada masanya dia berganti pemeran di setiap episodenya.
Apa yang harus kita ambil dari cinta adalah bagaimana cara dia mengajarkan rasa bahagia dalam hidup kita, mengajarkan bagaimana cara mencintai orang terkasih. bagaimana cara selalu membahagiakan hati dengan kata cinta, meskipun kita tau tak selamanya cinta itu identik dengan kata bahagia. Cinta selalu memberi energi dalam jiwa, energi positif? bukan hanya positif tapi juga negatif. tergantung bagaimana kita mengolahnya. mengambil sisi positif dari kata cinta ketika kamu bahagia itu emang gampang. tapi coba kamu ambil sisi positif dari cinta ketika kamu tersakiti oleh cinta. pasti susah *hahaha
So? Kesimpulannya adalah bahwa cinta itu suatu tantangan buat hidup kita. suatu rasa yang harus kita olah sebagaimana mestinya, suatu rasa yang harus kita batasi kadarnya dalam hati kita. bukan karena apa, tapi karena kita juga perlu melindungi diri ketika cinta sedang jadi pemeran antagonis dalam hidup kita.
Yup, mungkin itu sedikit cinta versi saya :)

"Tuhan :) jaga diri dan hatiku agar tak pernah berlebihan harap. Teempatkan diri dan hatiku sebagaimana mestinya. Secukupnya dan seporsinya"

#MenulisSurat 12 Of 14

Orang ketiga?

2/20/2015 03:22:00 PM 0 Comments A+ a-

Inilah yang dikata orang "hidup" :) satu pelajaran yang selalu kita dapat setiap harinya. satu masa yang akan terlewat dengan banyak rasa. satu cerita yang akan berganti episode setiap harinya. mungkin hidup hampir mirip dengan drama. tapi hidup bukan drama. Terkadang untuk memulai satu cerita yang baru tiap harinya kita harus jatuh bangun terlebih dahulu, kadang juga sebegitu mudah dan indahnya kita berganti episode dari hari ke hari. Inilah hidup, ada pemeran protagonis, ada pemeran antagonis, bahkan ada juga pemeran pembantu, yap, mungkin seperti orang ketiga. Ada diantara kita yang mungkin pernah jadi orang ketiga dalam hidupnya, ada pula yang pernah dirusak orang ketiga dalam hidupnya. lantas, siapa yang patut disalahkan ketika orang ketiga atau pemeran pembantu masuk dalam hidup kita? Life is choice :) kamu harus pilih siapa yang stuck dalam hidup kamu. Orang ketiga juga gak sepenuhnya salah ketika dia masuk ke dalam hidup kita. karena kamu tau kan? tamu gak akan masuk kalo tuan rumahnya gak mempersilahkan masuk.

Aku, kamu, ataupun dia .. begitulah ceritanya. kadang mungkin terlalu sakit untuk menyadari ini semua. tapi nyatanya, aku sudah bangun dan menyadari bahwa kamu adalah masa laluku yang pergi dengan dia. meskipun ada yang masih ngerasa sesak di hati tapi perlahan aku mulai tau Tuhan kasih kenyataan yang indah buat aku. kamu tau? ketika aku menulis ini, aku harus mengingatmu lagi, mengingat semua kenangan bersamamu, juga mengingat rasa sakit itu. bahkan rasa sesak yang saat ini kurasakan masih sama dengan rasa sesak yang dulu pernah ada. Kadang aku berfikir terlalu sulit buat bangkit dan berdiri dari kamu, dari masa lalu. tapi kadang aku berfikir buat apa berlama lama dalam kolam penuh kenangan. kadang rasanya sulit untuk tak menengok ke belakang, sulit untuk melupakan bayangan yang ada di fikiran. Lantas mau sampai kapan? Inilah hidup, dulu aku berganti episode setiap harinya dengan mudah, mungkin memang ada yang susah, tapi tak sesusah sekarang. tak sesulit saat semua harus kulupakan dan berjalan sendirian. Rindu? mungkin hampir setiap hari rindu itu ada, mungkin hampir setiap hari rindu itu membuatku jengah dan memaksaku merasakan sesak kembali, lagi lagi. Benci? Aku tak sedikitpun membencimu, bahkan untuk meluapkan emosiku terhadapmu saja aku tak sanggup. ataupun membenci orang ketiga yang pernah kau persilahkan masuk dulu, seidkitpun aku tak pernah. karena aku tau, bukan salahnya, bukan salahmu, juga bukan salah waktu.

Inilah nyatanya, bahwa kenyataannya rasa itu masih ada. bahwa sesak yang kau ciptakan dulu masih sangat terasa. rasa itu masih terpendam jauh dalam hati. inilah kenyataannya bahwa aku harus menyadari kamu dan kita itu hanyalah sebuah masa lalu. bahwa episode ku sudah berganti dengan pemeran yang baru, mungkin memang tidak untuk saat ini, tapi suatu saat nanti. Aku juga harus menyadari bahwa skenario yang kutulis dalam mimpi harus segera kuhapus dan kuganti yang baru. Terlebih dari orang yang pernah menemaniku menjalani cerita dalam hidupku, terlebih dari seorang kekasih karna kamu orang terkasih, mungkin kamu sudah harus tau bahwa aku masih sangat memiliki rasa untukmu, mungkin bisa dibilang masih sangat mencintaimu

#MenulisSurat 10 Of 14

Aku yang disembunyikan

2/16/2015 12:16:00 PM 2 Comments A+ a-

Ada yang menusuk seketika mendalam dalam hati .. Ada yang menusuk relung hati ketika melihatmu berjalan dengan yang lainnya. Ada yang hancur seketika sayang :')
Aku mulai berjalan gontai sedari tadi. Aku mulai lelah dengan segala permainan ini. Aku lelah hanya jadi yang kau tutupi. Aku lelah disembunyikan. Aku lelah :') aku juga ingin pengakuan sayang :')
Sudah selama ini aku bertahan, sudah selama ini pula aku bersabar. Kamu belum sadar? Oh iya harusnya aku sudah faham kalau kamu gak pernah bisa sadar.
Aku lelah sayang, aku lelah ketika harus menyadari bahwa aku ini hanya wanita yang kau simpan, hanya wanita yang kau sembunyikan. Aku lelah sayang jika setiap aku bahagia bersamamu aku harus menyadari bahwa kamu hanya lelaki yang tak seutuhnya kumiliki :')

Aku tau aku tak pernah secantik dia, aku sadar sayang. Tapi apa gadis seperti aku tak boleh bersama pria sepertimu? Pria seperti berlian yang dikelilingi banyak wanita disekitarnya. Sayang :) mungkin memang sudah saatnya sekarang ini aku mundur dari tempat ini. Mungkin memang sudah saatnya aku pergi dan tak merusak lagi hubungan kalian. Mungkin memang sudah saatnya sekarang aku menjauh darimu. Tapi apa daya? Setiap kali aku pergi, kau mendekat lagi. Setiap kali aku menjauh, kau malah mendekat dan kau bilang aku ini juga wanitamu yang layak dipertahankan. Kau tau? Aku seperti siasia melakukan semuanya. Aku seperti mendaki gunung setinggi mungkin, sebisa mungkin, tapi pada akhirnya aku sadar bahwa aku akan turun dan jatuh lagi di tempat yang sama, tempat dimana aku akan menemukan sosokmu lagi disana. Aku seperti menyebrang lautan, yang aku sendiri tak tau dimana ujung lautan itu. Iya, siasia semua. Aku memang pecandu kopi, tapi aku baru sadar bahwa aku juga candu akan hadirmu.

Aku lelah pada semua khayalan itu. Pada janjimu untuk menjadikanku satu-satunya, pada bayang semu yang kau suguhkan, pada rindu dan cinta yang masih saja abu-abu, pada rayuan dan rencana-rencanamu yang mungkin saja tak kupahami. Kamu seakan masih buram dimataku, kau seperti awan kabut yang nanti akan hilang terjamah oleh matahari. Kau bangun segala kemegahanmu sendiri, dan aku nyaman dengan semua yang tak pasti.
Sayang :') seberapa lama lagi aku kau sembunyikan seperti ini. Seberapa lama lagi sayang? Seberapa lama aku akan bertahan dengan semua sandiwara ini? Seberapa lama kau menyimpan cerita dalam sebuah rahasia? Seberapa lama lagi aku menikmati bahagia sesaat yang kau ciptakan? Aku lelah ketika setelah aku bahagia denganmu aku harus merasakan sakit yang mendalam. Aku mulai sadar bahwa yang berjuang hanya ssebelah tangan. Bahwa kau selama ini hanya berjalan, bukan ikut memperjuangkan.

#MenulisSurat  06 of 14

2/14/2015 12:19:00 PM 0 Comments A+ a-

Hallo Guys ..
Mungkin yang emang minat ikutan, atau yang sekedar iseng, atau mungkin yang memang hobby fotografi .. yuk ikutan lomba yang satu ini :) caranya gampang kok tinggal twibbon salah satu foto kamu di salah satu akun media sosialmu. dan upload foto kamu tentang Wonderful Imlek. Yup gampang kan ? lebih jelasnya liat disini
                                  http://indonesia.travel/contest/wonderfulimlek/
Yuk Buruan daftar :) kita share apa yang ada di indonesia kita ini.
    #wonderfulimlek #wonderfulindonesia

Hujan ...

2/14/2015 12:06:00 PM 0 Comments A+ a-

Hai hujan :) kita bertemu lagi di kesempatan yang sama. kesempatan yang selalu membuatku terlempar jauh ke masa lalu. Kesempatan yang membuatku jauh tenggelam dalam kenangan.
Dan selamat malam Tuhan :) kali ini kau pasti sudah bisa menebak apa yang akan aku tulis disini. Tuhan, aku sungguh-sungguh sangat sangat yakin bahwa kau pasti sudah faham siapa yang akan ku perbincangkan disini denganmu :) iya benar, aku akan bercerita tentangnya, tentang dia yang setiap harinya selalu kurapal dalam doaku.
Sebelumnya, aku cuma mau bilang jangan bosan-bosan ya Tuhan untuk berbincang masalah ini denganku. Jangan bosan-bosan juga untuk selalu mendengarkan keluhanku tentangnya.

Aku mungkin bosan bercerita seperti ini setiap harinya. aku mungkin juga sudah mulai bosan berbincang, merapal doa, dan mengeluhkannya setiap hari kepadamu. Tapi nyatanya setiap kali aku selalu tanpa sengaja melakukan itu. Dia masih nyata dalam anganku, dia masih sungguh sangat nyata dalam fikiranku. Hidungnya yang mancung, matanya yang sipit, badannya yang mengembang seperti adonan roti yang dikasih pengembang, dan tangannya yang selalu membelai halus rambutku seperti anak kecil. Ah, imajiku mulai malayang jauh.
Entah mengapa dia tak pernah jauh dariku, dari imajiku, dari anganku, bahkan mungkin bisa dibilang dari dunia nyataku. Kudengar dia masih sering memperhatikanku, tapi kudengar dia juga sudah punya yang baru. Entahlah, yang jelas saat ini aku hanya menikmati percakapan anganku dengan Tuhan. Entah mengapa membicarakanmu dengan Tuhanku itu lebih indah daripada harus terbangun dan menyadari kenyataan.

Kau tau Tuhan? setiap kali aku bercerita seperti ini kepadamu ada rasa kelegaan tersendiri dalam hatiku. ada beban yang seketika hilang sekejap, yaa meskipun aku tau nantinya segala rasa yang ku panggil "beban" itu akan kembali lagi, setidaknya untuk saat ini aku menyingkirkannya sejenak.

#MenulisSurat 05 Of 14

Thanks :)

2/14/2015 10:09:00 AM 0 Comments A+ a-

Terimakasih Tuhan masih memberiku nafas untuk hari ini.
Hari ini, sungguh aku sangat belajar dari masa lalu ku, sungguh aku sangat belajar dari hari lalu, dari hari kemarin.
Aku baru tau Tuhan bahwa dilanda penyakit batin itu sungguh sangat menyiksa. aku baru tau Tuhan bahwa harusnya aku tak melakukan itu, tak melakukan salah yang harusnya bukan menjadi salah.
Penyesalan? iya mungkin ini yang namanya penyesalan. dari awal aku sudah faham bahwa penyesalan selalu datang belakangan. tapi aku tak pernah mau mengerti akan penyesalan.
Sudah banyak yang melarang, tapi tetap saja aku nekat menjalaninya.
Sudah banyak yang bilang jangan, tapi masih saja aku berjalan maju kesana
Aku belajar dari hari kemarin, bahwa yang ada disini tak segalanya bisa menjadi milik kita.
Aku belajar dari hari kemarin, bahwa yang pernah datang ke hidupku pasti akan pergi nantinya.
Bahwa yang pernah hilang, akan kembali ke tempatnya.
Bahwa yang pernah kulepaskan, suatu saat akan kembali pulang jika memang disinilah rumahnya.
Bahwa yang menyia-nyiakan akan disia-siakan
Tuhan, terimakasih telah memberiku nafas hingga detik ini :) terimakasih juga telah mengajarkanku untuk hidup bersosial.
Terimakasih telah membuatku mengerti bahwa yang bukan milik kita akan pergi dengan caranya sendiri, meskipun sakit tapi akhirnya aku tauyang jadi milikku akan datang dengan cara yang bahagia.

#MenulisSurat 4 Of 14

Hujan, Kamu, dan Aku

2/11/2015 03:06:00 PM 0 Comments A+ a-

Karena rindu akan selalu mengembalikan kenangan masa lalu ... Karena hujan akan selalu menenggelamkan angan dalam kenangan ...

Aku duduk terdiam dengan secangkir kopi di depanku. Langit sore kala itu tak bersahabat denganku. Hujan yang tak henti-hentinya melemparkanku jauh ke masa lalu, masa yang selalu kulawan tiap kali aku mengingatnya. Sudah satu cangkir kopi ku habiskan sendiri disini, sendiri? oh mungkin aku salah mengucapkan, mungkin lebih tepatnya denganmu, dengan kamu yang hanya ada di dalam fikiranku, iya dalam anganku. Hujan yang tak juga henti mambuatku memesan secangkir kopi lagi. Ah, aku mulai bosan. Kubuka laptopku, kupandangi sejenak desktop di layar laptopku. tertanggal Senin, 03 November. Aku masih tertegun lama dengan layar komputerku. dan sejenak aku baru ingat, ini ulang tahunmu, ulang tahunmu sayang :')

Aku semakin terlempar jauh ke masa lalu, semakin tenggelam dalam kenangan akan tentangmu. Kau mulai mengepul layaknya kepulan asap di otakku yang enggan kuusir agar kau pergi dan tak lagi kembali. tapi apa daya, aku malah semakin tenggelam ke dalam kenanganku. hujan yang turun dengan rintikannya semakin membuatku hilang dari dunia nyata. aku masuk semakin tenggelam dalam ke dunia fantasiku, mulai mengingat kejadian satu tahun yang lalu. kamu masih ingat sayang? saat itu ulang tahunmu yang ke 23, kamu masih jadi milikku, kau bukan sekedar angan seperti sekarang, kau juga tak pernah hilang dari dunia nyataku. Sama seperti saat itu, hujan juga mengiringi ulang tahunmu. Hujan juga jadi saksi pertambahan umurmu. Hai, tuan yang pernah mengisi hari-hariku :) sungguh ingin kuceritakan padamu bahwa tawamu yang renyah masih sering kurindukan, matamu yang sering mengembang karena terlalu banyak makan telur masih sering kulamunkan, dan tanganmu yang sering membelai rambutku sungguh sungguh sangat kurindukan.

Hai tuan yang pernah mengajakku berjalan mengikuti hidupmu, apa kabar kamu disana? sudah selama ini kita tidak bertemu, sudah selama ini pula kamu selalu ada dalam imajiku. kau baik baik saja kan? kau tak terlalu sering makan telur kan? sehingga matamu tak terlalu sering bengkak karena alergi. kau juga sudah tak sering tidur terlalu malam kan? ah sialnya aku masih ingat semua tentangmu, semua yang berhubungan denganmu masih melekat dalam di otakku.

Hai tuan yang pernah mengajakku membangun mimpi bersama. bisakah kau pergi perlahan dari anganku? bisakah kau mulai menjauhkan diri dari segalanya tentangku? bisakahh kau perlahan tak datang lagi ke dalam hidupku? walaupun hanya dalam sebuah angan, walaupun hanya dalam sebuah imaji, walaupun itu tak nyata. karena kau pasti sungguh tau, bahwa aku tak pernah sanggup mengusirmu dari hidupku.

#MenulisSurat- 1 Of 14