Aku yang disembunyikan

2/16/2015 12:16:00 PM 2 Comments A+ a-

Ada yang menusuk seketika mendalam dalam hati .. Ada yang menusuk relung hati ketika melihatmu berjalan dengan yang lainnya. Ada yang hancur seketika sayang :')
Aku mulai berjalan gontai sedari tadi. Aku mulai lelah dengan segala permainan ini. Aku lelah hanya jadi yang kau tutupi. Aku lelah disembunyikan. Aku lelah :') aku juga ingin pengakuan sayang :')
Sudah selama ini aku bertahan, sudah selama ini pula aku bersabar. Kamu belum sadar? Oh iya harusnya aku sudah faham kalau kamu gak pernah bisa sadar.
Aku lelah sayang, aku lelah ketika harus menyadari bahwa aku ini hanya wanita yang kau simpan, hanya wanita yang kau sembunyikan. Aku lelah sayang jika setiap aku bahagia bersamamu aku harus menyadari bahwa kamu hanya lelaki yang tak seutuhnya kumiliki :')

Aku tau aku tak pernah secantik dia, aku sadar sayang. Tapi apa gadis seperti aku tak boleh bersama pria sepertimu? Pria seperti berlian yang dikelilingi banyak wanita disekitarnya. Sayang :) mungkin memang sudah saatnya sekarang ini aku mundur dari tempat ini. Mungkin memang sudah saatnya aku pergi dan tak merusak lagi hubungan kalian. Mungkin memang sudah saatnya sekarang aku menjauh darimu. Tapi apa daya? Setiap kali aku pergi, kau mendekat lagi. Setiap kali aku menjauh, kau malah mendekat dan kau bilang aku ini juga wanitamu yang layak dipertahankan. Kau tau? Aku seperti siasia melakukan semuanya. Aku seperti mendaki gunung setinggi mungkin, sebisa mungkin, tapi pada akhirnya aku sadar bahwa aku akan turun dan jatuh lagi di tempat yang sama, tempat dimana aku akan menemukan sosokmu lagi disana. Aku seperti menyebrang lautan, yang aku sendiri tak tau dimana ujung lautan itu. Iya, siasia semua. Aku memang pecandu kopi, tapi aku baru sadar bahwa aku juga candu akan hadirmu.

Aku lelah pada semua khayalan itu. Pada janjimu untuk menjadikanku satu-satunya, pada bayang semu yang kau suguhkan, pada rindu dan cinta yang masih saja abu-abu, pada rayuan dan rencana-rencanamu yang mungkin saja tak kupahami. Kamu seakan masih buram dimataku, kau seperti awan kabut yang nanti akan hilang terjamah oleh matahari. Kau bangun segala kemegahanmu sendiri, dan aku nyaman dengan semua yang tak pasti.
Sayang :') seberapa lama lagi aku kau sembunyikan seperti ini. Seberapa lama lagi sayang? Seberapa lama aku akan bertahan dengan semua sandiwara ini? Seberapa lama kau menyimpan cerita dalam sebuah rahasia? Seberapa lama lagi aku menikmati bahagia sesaat yang kau ciptakan? Aku lelah ketika setelah aku bahagia denganmu aku harus merasakan sakit yang mendalam. Aku mulai sadar bahwa yang berjuang hanya ssebelah tangan. Bahwa kau selama ini hanya berjalan, bukan ikut memperjuangkan.

#MenulisSurat  06 of 14

2 komentar

Write komentar
Miftah
AUTHOR
19 Februari 2015 pukul 16.01 delete

Berjuang sendiri memang melelahkan... :(

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
20 Februari 2015 pukul 12.47 delete

iya makanya jangan sampek berjuang sendiri :)

Reply
avatar

Baca doang? Sini sedekah komentar :) nanti gue kunjungin balik kok :D
Buat yang belum ada akun buat komentar, bisa komentar pake "anonymous" :)