Take it or leave it

2/22/2015 08:19:00 PM 0 Comments A+ a-

Pagi ini sungguh pagi yang sangat indah, mentari yang menampakkan wujudnya sangat cerah seakan memberi pertanda bahwa hari ini akan dilewatkan dengan teriknya. Sebenarnya jika tak ada yang memulai aku tak akan menyentuh bahasan hati untuk hari ini. Aku hanya ingin hidup sebebas bebasnya untuk hari ini, melepaskan rasa sesak yang menyeruak mungkin salah satu caranya.

"Kau tau? Jika kau dalam tempat yang tak pernah kau suka, kau akan melakukan apa?" Buka tyas mengawali percakapan kita pagi ini.
"Aku mungkin akan pergi" jawabku yang sebenarnya enggan menanggapi. Aku tau percakapan ini akan ke arah mana, ke arah perasaan, hati dan cinta.
"Tapi aku tak sendiri di tempat itu" sautnya dengan nada penuh gusar.
"Kau bersama siapa? Orang terkasihmu? Atau kekasihmu?" Tanyaku kembali.
"Memang apa bedanya? Antara orang terkasih dan seorang kekasih?" Tanyanya kembali dengan bingung.
"Itu sama seperti kata ayo melihat, bukan dilihat" mungkin jawabanku ini akan semakin membuatnya bingung, tapi sungguh aku terlalu malas hari ini untuk membahas masalah hati.
"Aku tak mengerti maksudmu, apa bedanya melihat dengan dilihat? Bukannya kita sama sama melakukan hal yg sama" dia semakin bingung menanggapi jawabanku.
"Yas, mungkin mereka memang berasal dr kata dasar yang sama, tapi mereka berbeda makna."
"Tolong jelaskan padaku apa bedanya."
"Coba taruh fikiranmu di alam terbuka, kau pasti akan banyak melihat kejadian yang telah terjadi disana, tapi kau belum tentu dilihat disana." Aku semakin merasa sesak saat berbicara seperti itu "Ketika kau membuka dan menaruh fikiranmu di tempat yang terbuka, kau pasti akan banyak melihat kejadian, mungkin salah satunya kejadian masa lalumu, atau mungkin yang lainnya, tapi disana belum tentu kau akan dilihat oleh orang lain, begitulah sebaliknya."
"Okee, aku mulai faham." Jawabnya singkat "Lalu, apa beda orang terkasih dengan kekasih?"
"Kau mencintai ibumu?"
"Iya, sungguh aku sangat sayang."
"Lalu, kau menyebutnya apa? Orang terkasih atau kekasihmu?"
"Tolonglah fi, jangan berbelit kamu menjawabnya."
"Bukannya dari berbelit belit itu kau belajar mengurai masalahmu?" Sungguh dadaku semakin sesak tuhan ... Sebegininya kau mencoba diriku?
"Kamu tau yas, sebagaimana mestinya kamu pasti akan faham dengan sendirinya, orang terkasihmu adalah orang yang benar benar kau jaga perasaannya, kau kasihi dia sepenuhnya, kau berikan kasih sayang setulusnya, sedangkan kekasih? Itu hanyalah label sementara yang akan kau lepas labelnya ketika kau tak bersamanya, dan kau pasang lagi di pemeran yang lain ketika penggantinya sudah ada dengan didampingi skenario baru dalam angan dan mimpimu." Jawabku dengan perasaan yang masih sungguh amat sangat sakit.
"Lalu? Apa yang kau lakukan jika kau di tempat yang sungguh tak nyaman dengan kekasihmu? Bukannya katamu dia juga orang terkasihmu?" Tanyanya kembali.
"Apa penyebab kau tak nyaman? Kekasihmu?"
"Iya fi."

Aku diam, mencoba mencerna semua kata kataku yang dengan mudahnya telah kulontarkan ke hadapan tyas. Aku meminum setengguk kopi pagiku, mencoba berfikir akan jawaban dari pertanyaan tyas yang terakhir. Take it or leave it, kadang hidup membuat kita membawa kita dalam dua pilihan tersebut. Tergantung bagaimana kita menyikapinya, memberanikan diri mengambil resiko, atau berdiam diri dalam harapan dan perasaan yang semu. Aku mencoba menggali fikiranku dalam dalam, sedalam mungkin, dan aku mulai menyadari aku ada dalam posisi yang sama.

"Fi, kamu fine kan?"
"Hah? Apa? Iya gue fine kok."
"Lantas? Jawabannya?"

.......................

Baca doang? Sini sedekah komentar :) nanti gue kunjungin balik kok :D
Buat yang belum ada akun buat komentar, bisa komentar pake "anonymous" :)